Rabu, 24 September 2014

TEKNIK PEMBUATAN BATIK TULIS

Proses pembuatan batik tulis adalah proses yang membutuhkan tehnik, ketelitian, dan kesabaran yang tinggi.  Hal ini disebabkan oleh segala sesuatu proses pembuatannya dikerjakan manual dengan menggunakan tangan terampil manusia (ditulis) tanpa menggunakan mesin. Karena tehnis segala sesuatunya dilakukan secara manual maka harga batik tulis merupakan salah satu jenis batik yang termahal dari semua jenis batik yang ada di Indonesia.  Apabila bahan kain yang digunakan adalah kain sutera, maka kain batik sutera tulis menjadi yang termahal dari seluruh kain batik yang ada di dunia.

Kombinasi antara kain sutera yang sudah dikenal mahal dengan tehnik proses pembuatan secara ditulis manual tanpa menggunakan mesin, menjadikan batik tulis sutera ini diburu oleh kalangan eksekutif untuk menunjukkan kelas gengsinya.  Proses pembuatan batik tulis tidak jarang membutuhkan waktu hingga 1 bulan pengerjaan.  Terutama jika kain yang digunakan adalah kain sutera, yang membutuhkan perlakuan tehnik khusus karena karakteristik bahan kainnya.  Sebelum kita belajar tehnik pembuatan batik tulis, ada baiknya kita ketahui dahulu bahan-bahan yang digunakan pada proses pembuatan batik tulis.

Bahan pembuatan batik tulis
1.    Canting, adalah alat tulis lilin yang digunakan untuk menutupi pola dan motif batik. 
       Jadi fungsinya seperti pensil untuk lilin
2.    Pensil pola
3.    Kain mori putih yang biasanya kain sutera atau kain katun
4.    Lilin malam (wax)
5.    Kompor atau alat pemanas lilin malam (wax)
6.    Bahan pewarna kain

Canting

Gambar diatas adalah canting.  Canting merupakan Alat untuk menulis/ menggambar diatas kain dalam proses membatik.  Canting terbuat dari tembaga dengan gagang dari bambu.  Ujung dari canting atau biasa disebut cucuk, mempunyai lubang yang bervariasi, sehingga bisa menentukan besar kecilnya motif.

Wajan

Gambar diatas ini adalah wajan/nyamplung.  Tempat ini sebagai tempat menampung canting disebut sebagai nyamplung.  Nyamplung sebagai tempat cairan malam/ lilin.

Nyanting

Teknik batik tulis dilakukan dengan menorehkan cairan malam/ lilin melalui media canting tulis.  Proses pembuatan batik tulis malam/ lilin hamper serupa dengan proses pembuatan batik cap.  Cairan malam / lilin harus tetap terjaga pada kondisi suhu 70 derajat celcius.  Dengan menggunakan canting tulis cairan malam diambil dari nyamplung.  Cucuk canting harus berlubang, sehingga perlu ditiup agar membran cairan terbuka.  Setelah itu cairan malam baru dioleskan sesuai motif yang telah digambar di kain mori dengan pensil.



Gambar proses membatik dengan menggunakan canting.

 Dalam proses pembuatan batik tulis kita harus menyiapkan terlebih dahulu kain mori terbentang, mengambar sketsa motif batik yang akan dibuat dengan menggunakan pensil, kemudian menorehkan cairan malam/ lilin dengan warna dengan menggunakan canting tulis secara teliti dan hati-hati.  Apabila kain mori telah selesai digambar dengan cairan malam/ lilin, selanjutnya dilakukan proses pewarnaan, lorot malam, membilas soda, dijemur, dan disetrika.

Proses Detail Pembuatan Batik Tulis

    Siapkan kain mori/ sutra, kemudian dibuat motif diatas kain tersebut dengan menggunakan pensil.
    Setelah motif selesai dibuat, sampirkan atau letakkan kain pada gawangan
    Nyalakan kompor/ anglo, letakkan malam/ lilin ke dalam wajan/ nyamplung, dan panaskan wajan dengan api kecil sampai  malam/ lilin mencair sempurna.  Untuk menjaga agar suhu kompor/ anglo stabil biarkan api tetap menyala kecil.
    Tahap selanjutnya, menutupi kain dengan malam/ lilin pada bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (sama dengan warna dasar kain).  Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar.  Proses ini bertujuan agar pada saat pencelupan bahan/ kain kedalam larutan pewarna bagian yang diberi lapisan malam/ lilin tidak terkena pewarna.
    Pada proses membatik dimulai dengan mengambil sedikit malam cair dengan menggunakan canting, tiup-tiup sebentar biar tidak terlalu panas kemudian torehkan/ goreskan canting dengan mengikuti motif.  Dalam proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar jangan sampai malam yang cair menetes diatas permukaan kain, karena akan mempengaruhi hasil motif batik.
    Setelah semua motif yang tidak ingin diwarna atau diberi warna yang lain tertutup oleh malam/lilin, selanjutnya dilakukan proses pewarnaan.  Siapkan bahan pewarna di dalam ember, kemudian celupkan kainnya ke dalam larutan pewarna.  Proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh malam/ lilin.  Pewarnaan dilakukan dengan cara mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu.  Kain dicelup dengan warna yang dimulai dengan warna-warna muda, dilanjutkan dengan warna lebih tua atau gelap pada tahap berikutnya.
    Setelah dicelupkan dalam pewarna, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
    Setelah kering dilakukan proses pelorodan, proses tehnik “pelorodan” dilakukan dengan cara lilin dikerik dengan pisau, kemudian kain di rebus bersama-sama dengan air yang telah diberi soda abu, atau menggunakan tehnik pelepasan lilin dengan dilumuri bensin, kemudian Kain disetrika sehingga lilin menjadi meleh.  Dari keempat jenis pelepasan lilin di atas, tehnik perebusan kain dengan soda abu dan tehnik setrika adalah yang lazim digunakan oleh pembatik tradisional.
    Kain yg telah berubah warna tadi direbus dalam air panas.  Proses ini bertujuan untuk menghilangkan lapisan malam/ lilin sehingga motif yg telah digambar menjadi terlihat jelas.  Apabila diinginkan beberapa warna pada batik yg kita buat, maka proses dapat diulang beberapa kali tergantung pada jumlah warna yg kita inginkan.
    Setelah kain bersih dari malam/ lilin dan dikeringkan, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan malam/ lilin menggunakan alat canting untuk menahan warna berikutnya.
    selanjutnya proses pencelupan warna yang kedua, dengan memberikan malam/ lilin lagi, pencelupan ketiga dst.  Misalkan dalam satu kain diinginkan ada 5 warna maka proses diatas tadi diulang sebanyak jumlah warna yg diinginkan berada dalam kain tsb satu persatu  lengkap dengan proses membuka/nglorot dan menutup malam/ lilin dilakukan berulang kali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
    Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke campuran air dan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan.
    Proses terakhir adalah mencuci /direndam air dingin dan dijemur sebelum dapat digunakan dan dipakai.

SUMBER

Selasa, 16 September 2014

DESAINER SOLO COBA HADIRKAN CITA RASA GLOBAL


Solopos.com, SOLO — Panggung peragaan busana Solo Batik Fashion (SBF) keenam yang digelar di pelataran Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Jumat (5/9/2014) malam, dimonopoli desainer independen, rumah mode, dan industri fashion batik Kota Bengawan. Sesuai pengakuan panitia, event itu memang didominasi desainer lokal Soloraya.

Busana rancangan Agus Bridal, Andreas Haris, Joko SSP, Riani Batik, Ucok M. Sirait, Robin Karebet, Joko Widiarto, Owen Joe, Djongko Rahardjo, dan Batik Keris ditampilkan di malam pertama perhelatan bertema 24 Hours Style itu. Busana-busana itu diperagakan di pentas berlampion berwarna putih pelengkap dekorasi panggung berwarna senada.

Rancangan busana bertema kebaya mendominasi panggung peragaan busana hari pertama ajang gelar potensi dan kreasi fashion batik Kota Solo tersebut. Melalui busana-busana tersebut tampak para desainer berusaha keras membasuh klasik dan kuno, lalu mengubahnya dengan cita rasa global.

Pada karya-karya desainer Ucok M. Sirait yang dilabeli tajuk Mix Max misalnya, kain batik bermotif lereng dan parang disandingkan dengan kebaya berpotongan memeluk tubuh. Ucok juga mencoba kreatif mengolah material lain, seperti lurik, beledu, tule, hingga brokelat.

Satu dari delapan rancangan Ucok menampilkan kreasi gaun bustier dengan belahan tinggi di bagian kaki, yang memanfaatkan material tenun berwarna cokelat tua dan merah marun. Kain batik bermotif flora menjadi aksen ekor yang manis. Sebagai sentuhan akhir, sebuah kebaya brokelat panjang berwarna cokelat dan berhias payet, menjadi pelapis gaun kebaya tersebut.

Rancangan lain yang juga mulai melirik selera pasar global adalah gaun kebaya kreasi Joko SSP. Desainer yang malam itu memboyong tema Majesty of Love ikut mengeksplorasi kebaya dengan kombinasi batik tulis berbahan sutra, katun, dan kain lace. Dominansi warna hitam, merah, biru laut-fuschia mengisi delapan rancangannya.

Salah satu desain kreasi yang ditampilkan, tampil elegan dengan kebaya beledu hitam yang dibuat dengan potongan asimetris one shoulder. Rok panjang beraksen mekar yang mendampingi rancangan tersebut ikut tampak menawan dengan menampilkan motif burung yang disandingkan dengan motif parang.

Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo mengakui keberadaan SBF yang tahun ini digelar untuk kali keenam itu berperan penting dalam mewarnai perkembangan industri fashion batik di Solo. “Di panggung ini corak batik klasik bisa tampil modern. Ini tantangan bagi desainer untuk bisa mengaplikasikannya dalam rancangan modern,” katanya saat membacakan pidato sambutan dari Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, yang malam itu berhalangan hadir.

Salah seorang penonton asal Solo, Annisa Sulistyowati, 24, mengutarakan SBF selalu menjadi acara tahunan yang ia nantikan lantaran memberikan kesan dan pengalaman berbeda di setiap acaranya. “Tahun ini saya kira sudah cukup bagus. Model busananya juga fresh dan menampilkan kebaruan,” ujarnya di sela acara.

SUMBER

Senin, 15 September 2014

5 KOTA BATIK TERBAIK DI PULAU JAWA


BATIK adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian.

Sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta. Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Berikut adalah kota-kota di Pulau Jawa yang memiliki pasar dan desain batik terbaik, seperti dikutip dari Indologue, Minggu (29/01/2012):

Solo
Terletak 60 kilometer sebelah timur Yogyakarta, kota tua yang juga dikenal dengan nama Surakarta ini memiliki salah satu pasar batik terbaik di Pulau Jawa: Pasar Klewer. Batik Solo kaya dengan warna krem dan coklat, dengan sentuhan kuning keemasan. Batik Solo umumnya memiliki desain dan motif bunga-bunga dan burung. Gaya khas batik solo adalah Solo Malam, dimana batik ini berwarna terang dengan kain yang berwarna hitam. Di Solo Anda juga dapat belajar membatik di galeri-galeri seni kota ini.

Yogyakarta
Yogyakarta dikenal sebagai jantung budaya batik di Pulau Jawa, terutama karena desainnya yang sangat banyak dan produksi tekstil yang terkenal di kota ini. warna-warna batik yang dominan adalah coklat, nila, dan putih. Salah satu desain batik yang paling indah adalah batik dengan motif grompol, yang kerap digunakan pada saat pernikahan atau upacara tradisional. Pola ini menggambarkan bersatunya semua hal baik, seperti keberuntungan, kebahagiaan, anak-anak, dan kehidupan pernikahan yang harmonis. Yogyakarta juga memiliki lukisan batik yang dapat ditemukan di sepanjang jalan Malioboro, Pasar Beringharjo, dan berbagai galeri batik di seluruh kota.

Pekalongan
Kota ini selalu terdepan dalam pengembangan dan produksi desain batik moderen. Batik pekalongan menggunakan warna cerah, dan model alam seperti burung berwarna merah dan biru atau bunga-bunga di atas kain berwarna putih. Batik ini memiliki tekstur dan desain lembut, serta harga yang bersaing dengan batik solo dan Yogyakarta. Di pekalongan terdapat banyak sekali pabrik-pabrik batik yang dapat dikunjungi apabila Anda ingin melihat bagaimana proses pembuatan batik.

Cirebon
Batik Cirebon dikenal sebagai Kencana Ungu, yang dibuat diatas kain tenun terbaik. Karena populasi etnis China yang banyak di Cirebon, motif batiknya juga terpengaruh dari budaya China, seperti harimau, naga, gajah, dan singa. Seperti juga lukisan China, di batik Cirebon dapat ditemukan motif awan dan gunung bebatuan. Yang menarik, Cirebon dikenal sebagai tempat dimana para wanita tidak menggambar motif batik sebelum diberi lilin.

Madura
Motif batik madura memiliki karakter khas bergambar bunga atau burung, dengan sedikit sentuhan seni China. warna batik ini adalah warna merah mengkudu, merah kecoklatan atau warna-warna indigo yang menggambarkan motif naga bersayap, kuda terbang, dan hewan-hewan lainnya. ornamen aneh ini diambil dari hewan-hewan laut, sebagai refleksi pekerjaan nelayan, yang merupakan salah satu profesi utama di Madura. Selain pengaruh China, pengaruh kerajaan Mataram yang pernah menguasai Madura juga dapat terlihat di batik ini.

Minggu, 14 September 2014

BATIK BAGIAN DARI GAYA HIDUP MODERN


Kain batik adalah kain atau wastra yang dibuat dengan proses melukis atau menggambar di atas kain dengan menggunakan canting dan malam. Sejak dahulu batik identik dengan Indonesia. Namun ternyata proses membatik tidak berasal dari Tanah Air. Berdasarkan catatan G.P Rouffaer, batik kemungkinan besar diperkenalkan ke Indonesia dari India melalui jalur perdagangan mulai abad-6. Batik sendiri baru berkembang di Indonesia pada abad-12. Dalam perjalanannya berasimilasi dengan budaya lokal, teknik, fungsi maupun motif batik mengalami perkembangan pesat. Dari segi teknik misalnya, dulu hanya dikenal batik tulis, namun sekarang telah lahir teknik batik cap dan batik lukis.

Motif batik pun terus berubah selaras perkembangan jaman. Di masa kejayaan kerajaan Mataram di Pulau Jawa misalnya, batik dianggap sebagai kain bernilai seni tinggi yang hanya boleh dipakai oleh raja dan kalangan istana. Proses membatik pada akhirnya diwariskan kepada rakyat dengan catatan: rakyat tidak boleh menggunakan ragam hias yang dirancang khusus untuk raja dan keluarga istana. Dari situlah motif batik berkembang pesat karena rakyat awam banyak mengadaptasi motif yang ada di sekitarnya. Tentu saja motif batik yang berkembang itu selalu selaras dengan tradisi, budaya, dan bahkan geografis suatu daerah. Itulah sebabnya setiap daerah penghasil batik punya kekhasan tersendiri dalam segi warna, motif dan teknik.

Dari segi fungsinya, sejak dahulu batik dipakai dalam berbagai lini kehidupan masyarakat. Batik biasa dipakai sebagai bagian dari busana sehari-hari, bisa juga sebagai kain khusus untuk membungkus bayi yang baru dilahirkan, selimut, bahkan untuk melengkapi ritual keagamaan. Pada umumnya perbedaan fungsi kain batik ditandai dengan motifnya.

Kini batik telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern. Tak hanya di Indonesia, tapi juga di manca negara. Daya pakai dan daya guna batik pun meluas, sehingga tak hanya dikenal sebagai kain padanan pelengkap kebaya, kain gendongan bayi atau untuk ritual tertentu saja. Apalagi batik masa kini memiliki motif dan sentuhan warna yang lebih dinamis, sehingga lebih mudah untuk diolah menjadi beragam busana siap pakai yang stylish, modern dan representative dalam berbagai kegiatan.


Batik Mix ‘n Match

    In the office style. Untuk wanita, aplikasikan batik pada busana berpotongan simpel atau tailoring, hindari busana dari batik yang banyak detail. Padukan busana batik dengan padanan polos warna senada dan lengkapi dengan aksesori secukupnya. Untuk pria, kemeja lengan pendek berbelahan samping. Pilih motif geometris agar penampilan tetap terlihat professional. Boleh juga memilih batik motif flora yang simpel.
    At play style. Jangan ragu memadankan batik dengan jeans. Pilih model busana yang atraktif dalam sentuhan motif batik. Untuk wanita, bisa memilih gaun batik tanpa lengan, rok mini batik berdetail jeans, blus batik dipadu short pants atau rompi batik patchwork. Untuk pria, kenakan kemeja batik lengan pendek berbelahan samping dengan aplikasi tabrak motif yang harmonis. Bisa juga memakai celana Bermuda motif batik yang stylish dipadu polo shirt polos. Kesannya fun & playful!
    Formal attire style. Pilihlah busana dari batik yang modelnya elegan berbahan sutra atau chiffon bermotif tidak terlalu ramai agar terkesan makin sophisticated. Misalnya untuk wanita kenakan gaun panjang atau sheath dress batik yang cantik. Bila ingin terlihat edgy kenakan long coat batik patchwork dipadankan dengan celana panjang polos. Bisa juga menerapkan batik hanya sebagai aksen pada busana, misalnya memadukan little black dress dengan selendang batik sutera atau off shoulder dress polos dengan detail batik sebagai bagian pita. Untuk pria, jatuhkan pilihan pada kemeja lengan panjang berbelahan pinggir bermotif batik klasik. Atau kemeja batik lengan pendek dipadu jas dan celana panjang bahan halus.
    Party-goers style. Untuk pesta yang lebih meriah, batik juga bisa tampil fun, playful dan fashionable! Untuk wanita, coba saja kenakan mini shirt dress dari batik warna cerah, rok batik berdetail lipit sebagai padanan blouse satin, atau halter top batik yang edgy padanan fitted jeans. Untuk pria, mengapa tidak mencoba mengenakan jaket batik warna klasik atau kemeja batik warna cerah lengan pendek berbelahan samping berpadu skinny pants.

SUMBER

Jumat, 12 September 2014

TIPS CARA MERAWAT BATIK YANG BENAR

12 Tips Merawat Batik

Batik memang sedang tren. Namun, bisa jadi belum banyak orang yang mengetahui cara merawat pakaian batik agar warnanya tetap awet. Berikut ini sejumlah cara alternatif merawat batik kesayangan.

1. Saat mencucinya, gunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang banyak dijual di pasaran.

2. Atau, cuci kain batik dengan shampo rambut. Sebelumnya, larutkan shampo di air sampai tak ada bagian yang mengental. Lalu, celupkan kain batik.

3. Mencuci batik juga bisa dengan menggunakan buah lerak atau daun tanaman dilem yang sudah diredam air hangat. Caranya, remas-remas buah lerak atau daun dilem sampai mengeluarkan busa, lalu tambahkan air secukupnya, dan siap untuk mencuci batik. Aroma buah lerak mampu mencegah munculnya hewan kecil yang bisa merusak kain.

4. Saat mencuci batik, jangan pakai deterjen dan jangan digosok. Jika batik tak terlalu kotor, cukup rendam di air hangat. Tapi jika benar-benar kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau kulit jeruk. Caranya, cukup dengan mengusapkan sabun mandi atau kulit jeruk di bagian yang kotor tadi.

5. Sebaiknya, jangan mencuci batik dengan mesin cuci.

6. Saat akan menjemurnya, batik yang basah tak perlu diperas. Dan jangan menjemurnya langsung di bawah sinar matahari. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering.

7. Saat menjemurnya, tarik bagian tepi batik secara perlahan agar serat yang terlipat kembali ke posisi semula.

8. Jika sudah dijemur, hindari menyetrika batik secara langsung. Jika batik tampak sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai alas kain di atasnya, baru diseterika.

9. Bila Anda ingin memberi pewangi atau pelembut kain pada batik tulis, jangan semprotkan langsung pada kainnya. Sebaiknya, tutupi dulu batik tulis dengan koran, lalu semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain tadi di atas koran.

10. Jangan semprotkan parfum atau minyak wangi langsung ke kain batik, terutama batik sutera dengan pewarna alami.

11. Simpan batik kesayangan Anda dalam plastik agar tak dimakan ngengat. Saat disimpan dalam lemari jangan diberi kapur barus, karena zat padat ini sangat keras dan bisa merusak batik.

12. Cara lain agar batik tak dimakan ngengat, beri sedikit merica yang dibungkus tisu di lemari tempat menyimpan batik. Atau, letakkan akar wangi yang sudah dua kali melalu proses pencelupan dalam air panas dan dijemur hingga kering.

IINILAH CARA MEMILIH KAIN BATIK YANG BERKWALITAS

Tips Cara Memilih Batik Yang Berkwalitas.

Bagi yang memang memperhatikan kualitas barang yang dikenakan, Memilih Kain Batik Yang Berkualitas itu adalah hal yang wajib dan penting.

1. Jenis Apa Batiknya

Lebih baik tentukan dulu, jenis batik apa yang akan dipilih/dibeli, batik tulis atau batik cap, kalau dilihat dari harga dan kualitas batik tulis lebih baik, karena butuh keahlian tersendiri dalam membatik serta ketelitian tingkat tinggi saat pembuatanya.

2. Cetakan dan Warnanya

Pastikan warna yang ada di sana tidak menempel pada tangan Anda. Bila warna cat meninggalkan bekas di tangan berarti pewarna kain yang digunakan memiliki kualitas rendah. Hal ini bisa menyebabkan luntur nantinya.

3. Jenis Bahan Batik

Perhatikan juga untuk yang satu ini, jika batiknya digunakan untuk sehari-hari, pilihlah bahan dari katun, dan jika untuk keperluan pesta atau acara, batik sutera bisa untuk pilihan jika memang diperlukan.

4. Tempelkan Pada Kulit

Cara simpel ini cukup efektif, jadi denga cara menempelkan kain pada kulit, jika merasakan bahanya memang tidak panas atau enak dipakai, berati terbuat dari bahan yang bagus.

Dalam memilih kain batik yang berkualitas ini memang tidak terlalu sulit, karena tidak perlu dengan batuan alat khusus, tapi mungkin banyak sebagian orang yang belum tau akan hal ini, nah beberapa tips diatas semoga dapat membantu temen-temen dalam hal memilih fashion batik yang pas dan sesuai dengan keinginan.

BATIK PUN DIPAKAI ARTIS HOLLYWOOD

CLEAR.CO.ID - Banyak warga negara Indonesia yang memandang batik sebelah mata lantaran motifnya yang dianggap ketinggalan jaman. Padahal di luar sana, warisan khas Indonesia yang satu ini telah diakui oleh banyak tokoh terkenal.
Lihat saja bagaimana artis-artis Hollywood seperti Jessica Alba, dan bahkan Kristen Stewart, dengan bangga mengenakan batik di depan umum. Dengan modifikasi dan model yang menarik, motif batik berhasil membuat penampilan mereka bersinar.
Tidak percaya kalau artis Hollywood juga suka batik? Langsung lihat sendiri foto-foto mereka berikut ini! Semoga setelah ini, kita sadar bahwa tak ada alasan untuk meremehkan kain batik

JESSICA ALBA

REESE WITHERSPOON


RACHEL BILSON

 


HARI BATIK, 2 OKTOBER


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mungkin banyak yang bertanya-tanya apa latar belakang setiap tanggal 2 Oktober ditetapkan menjadi hari batik?

Ternyata belum lama tanggal sehari setelah Hari Kesaktian Pancasila itu diputuskan menjadi Hari Batik. Tepatnya 2 Oktober 2009, Badan PBB untuk kebudayaan UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).

"Tanggal 2 Oktober 2009 UNESCO mengakui batik sebagai warisan dunia, ini hal yang harus disyukuri," Ujar Prayogo, kurator dari Museum Batik Yogyakarta saat dihubungi ROL, Selasa (2/10)

Bahkan menurut wikipedia, tanggal ini tidak hanya diperingati sebagai Hari Batik nasional, namun juga UNESCO menetapkan sebagai hari batik sedunia.

UNESCO menulis dalam situs resminya, batik Indonesia memiliki banyak simbol yang bertautan erat dengan status sosial, kebudayaan lokal, alam dan sejarah itu sendiri. Batik dinilai sebagai identitas bangsa Indonesia dan menjadi bagian penting seseorang di Indonesia sejak lahir hingga meninggal.
Republika.

CIRI KHAS BATIK SOLO, JOGJA, PEKALONGAN DAN KOTA LAIN

CIRI KHAS BATIK SOLO

Motif batik Solo memiliki ciri khas geometris pada batiknya. Contohnya Sidomukti, Sidoluruh, dan Sidoasih. Selain motif geometris, ciri khas batik Solo adalah ukuran motifnya yang kecil, atau istilahnya Truntum.
Ada kisah tentang batik Solo, dilansir dari klasika-Kompas, dahulu kala ada seorang ratu yang sedang bersedih karena tidak diperhatikan sang Raja. Ratu yang sedih itupun akhirnya menciptakan batik dengan motif bintang-bintang yang ukurannya kecil-kecil. Motif batik buah karya sang Ratu itupun mencuri perhatian sang raja, sehingga akhirnya Raja memerhatikan Ratu. Dan Raja pun memerhatikan cara Ratu membuat motif kemudian mengembangkan seni batik tersebut.

Parang Kusuma adalah motif batik Solo selain Truntum. Motif Parang Kusuma memiliki ciri bentuknya yang diagonal, dengan cara melukis dari sisi bawah ke atas. Motif ini mengandung makna atau filosofis, bahwa pemakainya memiliki garis atau keturunan raja.

Motif batik khas Solo yang lain adalah Sekar Jagad. Sekar artinya bunga dan jagad artinya bumi atau dunia. Sebutan “Sekar Jagad” bisa berarti “kumpulan bunga sedunia” atau berarti keindahan dan keluhuran kehidupan di dunia.
Motif yang mengandung unsur agama pun menghiasi motif khas batik Solo. Semisal motif naga, burung garuda, serta sawat yang merupakan simbol agama Hindu. Untuk hal pewarnaan, batik Solo lebih didominasi warna hitam atau kecoklatan. Meskipun menggunakan warna putih tetap saja warna kecoklatan mendominasi pada motif batik Solo.


CIRI KHAS BATIK JOGJA

Ada dua macam latar atau warna dasar kain. Putih dan Hitam. Sementara warna batik bisa putih (warna kain mori) , biru tua kehitaman dan coklat soga. Sered atau pinggiran kain, putih, diusahakan tidak sampai pecah sehingga kemasukan soga, baik kain berlatar hitam maupun putih. Ragam hiasnya pertama Geometris : garis miring lerek atau lereng , garis silang atau ceplok dan kawung , serta anyaman dan limaran.Ragam hias yang bersifat kedua non-geometris semen , lung- lungan dan boketan.Ragam hias yang bersifat simbolis erat hubungannya dengan falsafah Hindu – Jawa ( Ny.Nian S Jumena ) antara lain : Sawat Melambangkan mahkota atau penguasa tinggi , Meru melambangkan gunung atau tanah ( bumi ) , Naga melambangkan air , Burung melambangkan angin atau dunia atas , Lidah api melambangkan nyala atau geni.


CIRI KHAS BATIK PEKALONGAN

Ciri-ciri batik Pekalongan motifnya mirip dengan batik Yogya atau batik Solo, perbedaannya adalah batik Pekalongan sangat bebas dan menarik dengan adanya modifikasi dengan banyak variasi warna yang atraktif. Kadang, banyak dijumpai juga batik Pekalongan yang memiliki hingga 7 warna dengan kombinasi yang dinamis. Batik Jlamprang adalah salah satu motif batik Pekalongan yang populer dan telah diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Pekalongan. Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang pada banyak pengusaha kecil.


CIRI KHAS BATIK JAKARTA

Ciri khas kain batik Jakarta/Betawi yaitu kain sarung dengan menonjolkan motif Tumpal, yaitu bentuk motif geometris segitiga sebagai barisan yang memagari bagian kepala kain dan badan kain. Saat dikenakan, Tumpal harus ada di bagian depan. Motif burung hong juga masuk dalam ciri khas batik betawi sebagai perlambang kebahagiaan.


CIRI KHAS BATIK SEMARANG

Batik Semarang lebih menonjolkan warna terang.
Di samping bermotif kontemporer yang mengambil ikon-ikon kota Semarang, seperti Tugu Muda dan Lawang Sewu. Atau pun motif asli dari batik Semarang itu sendiri, yakni pohon asam. Sebagaimana mengilhami nama kotanya: asem arang (pohon asem yang letak pohonnya jarang-jarang).


JENIS, CORAK DAN MOTIF BATIK


JENIS BATIK
Menurut teknik pembuatan kain, batik dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Batik Cap
Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga) dengan proses pembuatan yang memakan waktu kurang lebih 2-3 hari.

2. Batik Tulis
Batik tulis adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan

3. Batik Lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih


CORAK BATIK
Berbagai corak batik banyak dipengaruhi oleh pengaruh asing. Pengaruh asing yang pertama yaitu dari Tiongkok yang mempengaruhi pola ragam hias. Corak ragam hias gaya Cina yang banyak disukai adalah naga, burung hong, kepeng emas, kupu-kupu, kelelawar, bunga peoni atau rumpun bambu. Corak-corak ini dipakai pada batik pesisiran.  Pengaruh asing yang kedua yaitu Bangsa penjajah Eropa yang menghasilkan corak bunga seperti bunga tulip dan juga benda-benda seperti  gedung atau kereta kuda. Namun ada juga batik tradisonal yang tetap mempertahankan coraknya.


MOTIF BATIK
Batik mempunyai banyak motif. Beberapa motif batik yang populer adalah :
1. Motif Kawung
Motif kawung merupakan motif batik jawa yang paling umum yang dulunya sering dipakai oleh Raja dan keluarga dekatnya, motif ini melambangkan keadilan dan keperkasaan.

2. Motif Parang
Motif batik jawa ini merupakan motif yang paling populer, karena motifnya mudah diaplikasikan pada batik modern yang melambangkan semangat, kekuasaan,  kekuatan dan kecepatan gerak.

3. Motif Sido Mukti
Motif Sido Mukti yang melambangkan kebahagiaan dan kesejahteraan,

4. Motif Ciptoning
Motif batik jawa ini biasanya digunakan oleh para orang tua dalam upacara pernikahan, yang melambangkan harapan agar orangtua bisa memberikan petunjuk pada putra – putrinya.

5.  Motif Sido Mulyo
Motif Sido Mulyo adalah motif yang melambangkan kemakmuran dan berkecukupan, dan ada juga motif beras kecer yang melambangkan pengharapan untuk kemakmuran pada kehidupan.

6. Motif Truntum
Motif Batik Pekalongan yang merupakan simbol cinta yang bersemi kembali.

7. Motif Jamprang
Motif  batik ini begitu populer di Pekalongan yang diproduksi di daerah Krapyak Pekalongan.

8. Motif Batik Tiga Negeri
Motif ini merupakan gabungan batik khas Lasem, Pekalongan dan Solo. Batik ini memiliki nilai seni tinggi

9. Motif Pagi Sore
Motif pagi sore adalah motif yang dibuat dengan dua desain motif yang berbeda. Sehingga jika pada pagi hari kita menggunakan sisi motif yang satu, maka sore harinya kita dapat mengenakan motif yg berbeda dari sisi kain yang lainnya, jadi terkesan kita memakai 2 kain yang berbeda padahal hanya 1 lembar kain.

SEJARAH BATIK INDONESIA


Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.

Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. [2]Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.

G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu. Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.

Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa. Oleh beberapa penafsir,who? serasah itu ditafsirkan sebagai batik.

Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.

Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Hugh Clifford merekam industri di Pekan tahun 1895 bagi menghasilkan batik, kain pelangi, dan kain telepok.

Pada akhirnya batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, khususnya Jawa. Sejak masa lampau, para perempuan menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian. Sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan. Hingga ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke bidang ini. Kemudian terjadi fenomena batik pesisir yang memiliki garis maskulin hingga bisa terlihat pada corak "Mega Mendung". Bagi masyarakat di daerah pesisir ini, pekerjaan membatik merupakan sebuah kelaziman bagi kaum lelaki.

Berbicara tradisi membatik, pada mulanya batik merupakan tradisi yang turun-temurun dari masyarakat Jawa. Boleh jadi, terkadang untuk suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga Keraton Yogyakarta dan Surakarta. Adapun batik Cirebon bermotif mahluk laut dan pengaruh Tionghoa.

Dalam sejarah Indonesia, batik kemudian menjadi busana yang dikenakan oleh para tokoh, mulai dari masa sebelum kemerdekaan hingga sekarang. Di awal tahun 80-an, dalam diplomasi ke luar negeri, Presiden Soeharto mengatakan batik sebagai warisan nenek moyang Indonesia, terutama masyarakat Jawa yang hingga kini dikenakan oleh berbagai kalangan dan usia. Dengan pengakuan UNESCO dan ditetapkannya Hari Batik Nasional pada 2 Oktober semakin menempatkan batik tak hanya budaya Indonesia, tapi jati diri dan indentitas bangsa.

Kamis, 11 September 2014

APAKAH BATIK ITU ?

Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Batik juga bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.
 
Kata batik diambil dari kata “ambatik”, yaitu kata “amba” (bahasa jawa) yang berarti menulis dan “tik” yang berarti titik kecil, tetesan, atau membuat titik. Jadi, batik adalah menulis atau melukis titik. Secara umum, membatik adalah sebuah teknik menahan warna dengan lilin malam secara berulang-ulang di atas kain. Lilin malam digunakan sebagai penahan untuk mencegah agar warna tidak menyerap ke dalam serat kain di bagian-bagian yang dikehendaki.